- 0380-833038 |
- ut-kupang@ecampus.ut.ac.id
Kebersamaan Dalam Mewujudkan Masyarakat Yang Sehat Dan Produktif
Oleh: Tim PkM Dosen UPBJJ Universitas Terbuka Kupang*
Kondisi Pandemi Covid 19 yang bersifat global dan telah berlangsung sejak awal tahun 2020, sampai saat ini masih terus berlangsung, dan belum dapat diprediksi secara pasti kapan akan berakhir. Pandemi Covid ini berpengaruh dalam berbagai segi kehidupan, termasuk pada layanan publik yang bertugas untuk melayani kebutuhan masyarakat. Disamping memperhatikan protokol kesehatan, pelayanan tetap harus dilakukan. Hal ini sesuai dengan prinsip sehat dan produktif pada era normal baru yang ditetapkan pemerintah. Sehat karena melakukan kegiatan berdasarkan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, yang di antaranya menjaga jarak, rajin mencuci tangan, menggunakan masker, hand sanitizer, menghindari kerumunan. Sedangkan produktif artinya bekerja dan menjadi manusia yang produktif dengan menghasilkan produk dan atau jasa yang berguna bagi masyarakat. Dalam hal ini, sehat dan produktif artinya adalah kesehatan terjaga, sementara pelayanan tetap wajib dilakukan.
Sehat dan produktif adalah sama pentingnya dan saling berkaitan. Sehat adalah modal utama. Tanpa kesehatan, akan sulit mencapai produktifitas. Semboyan Mens Sana In Corpore Sano yang artinya dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat adalah tepat untuk menggambarkan pentingnya kesehatan. Produktifitas juga penting. Seseorang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Tanpa produktifitas, akan timbul berbagai masalah yaitu dari sisi perekonomian, kesejahteraan, dan berpotensi mengganggu keseimbangan di dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam pelaksanaannya, ada beberapa kesulitan yang dialami masyarakat. Dari sisi kesehatan yaitu pemenuhan protokol kesehatan, penggunaan masker, hand sanitizer, bagi sebagian anggota masyarakat khususnya yang berlatar ekonomi rendah adalah cukup memberatkan. Hal ini dirasakan oleh masyarakat Desa Nitneo yang memiliki tingkat perekonomian rendah, dengan mata pencaharian sebagian besar masyarakat adalah petani, nelayan, peternak, dan sebagian kecil adalah pegawai. Sehingga bantuan pelatihan pembuatan bahan-bahan kesehatan menjadi penting dari sisi penghematan ekonomi keluarga. Sedangkan dari sisi produktifitas, tuntutan pelayanan publik yang tetap harus dilakukan di situasi pandemi saat ini, membuat pelayanan pekerjaan tidak dapat lagi dilakukan secara manual, namun harus dilakukan secara komputerisasi dan elektronik, untuk dapat mengatasi kendala ruang dan waktu. yang dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja. Dukungan fasilitas komputer dan keterampilan SDM adalah 2 (dua) unsur penting yang dibutuhkan. Bagi instansi Desa Nitneo, fasilitas komputer sudah tersedia, namun keterampilan SDM pengolah data, baik data operasional maupun data keuangan, masih perlu ditingkatkan. Pelatihan pengoperasian komputer dan pelatihan pengolahan data keuangan, dibutuhkan oleh aparat Desa Nitneo, untuk mengoptimalkan ketersediaan fasilitas komputer yang dimiliki, guna ketercapaian hasil kerja yang lebih baik.
Hal inilah yang menjadi dasar dari para Dosen Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) Kupang untuk melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Tim Dosen UPBJJ-UT Kupang melakukan kegiatan PkM dengan judul ”Penguatan Kapasitas Masyarakat Desa dalam Masa Pandemi Covid 19 di Desa Nitneo Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur”. Ini adalah kegiatan PkM tahun ke-2 yang dilakukan pada lokasi yang sama, setelah sebelumnya di tahun 2020 juga melakukan PkM dengan aspek yang berbeda. PkM sendiri adalah salah satu dari 3 (tiga) tugas dan peran perguruan tinggi yang disebut Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, serta Pengabdian kepada Masyarakat. PkM merupakan sumbangsih dan wujud peran serta perguruan tinggi untuk bersama-sama membantu dan memberikan solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat sekitar, melalui kompetensi yang dimiliki para dosennya. Tim Dosen yang bertugas dalam kegitan PkM Dosen di Desa Nitneo ini berjumlah 5 (lima) orang yang terdiri dari Dosen Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik (FHISIP), dan Fakultas Sains dan teknik (FST).
Kegiatan PkM Dosen UPBJJ-UT Kupang di Desa Nitneo dilaksanakan pada hari Selasa, 14 September 2021 bertempat di Aula Kantor Desa Nitneo. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD), Sekretaris BPD, Ibu-Ibu PKK, Kader Posyandu, dan Bidan Desa. Jumlah keseluruhan yang hadir adalah sebanyak 20 orang, terdiri dari Aparat Desa sebanyak 14 orang dan Tim UPBJJ-UT Kupang sebanyak 6 orang. Jumlah peserta yang hadir terbatas ini terkait dengan Protokol kesehatan yaitu menghindari kerumunan. Pada kegiatan ini, Tim PkM UPBJJ melakukan 2 (dua) buah kegiatan yaitu pelatihan pembuatan hand sanitizer dan pelatihan pemanfaatan komputer untuk operasional dan pengolahan data keuangan desa. Kegiatan pelatihan hand sanitizer diikuti oleh Ibu-Ibu PKK, Kader Posyandu, dan Bidan Desa, sementara kegiatan pelatihan komputer diikuti oleh Aparat Desa Nitneo.
Kegiatan pelatihan ini diikuti dengan baik oleh masyarakat Desa Nitneo. Bagi Ibu-Ibu PKK, kegiatan pembuatan hand sanitizer ini penting dan bermanfaat karena dapat menghemat dari sisi pengeluaran keluarga. Harga hand sanitizer jika dibeli di toko atau apotik cukup mahal, khususnya bagi masyarakat Desa Nitneo yang memiliki tingkat perekonomian rendah ini. Para peserta mengikuti kegiatan pelatihan ini dengan semangat dan antusias tinggi. Sebelum mengakhiri kegiatan, aparat desa dan masyarakat desa menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Tim PkM UPBJJ-UT Kupang. Masyarakat berpesan dan berharap agar kegiatan seperti ini dapat dilakukan lagi di masa mendatang, karena masih banyak masyarakat desa yang membutuhkannya. Tim PkM Dosen UPBJJ-UT Kupang juga menyampaikan terima kasih atas partisipasi masyarakat, dan menyatakan UT siap membantu masyarakat yang membutuhkan. Tim PkM berpesan agar peserta pelatihan dapat memanfaatkan secara optimal kegiatan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya, serta dapat berbagi dan menularkannya kepada aparat dan masyarakat desa yang membutuhkan.
ini berpengaruh dalam berbagai segi kehidupan, termasuk pada layanan publik yang bertugas untuk melayani kebutuhan masyarakat. Disamping memperhatikan protokol kesehatan, pelayanan tetap harus dilakukan. Hal ini sesuai dengan prinsip sehat dan produktif pada era normal baru yang ditetapkan pemerintah. Sehat karena melakukan kegiatan berdasarkan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, yang di antaranya menjaga jarak, rajin mencuci tangan, menggunakan masker, hand sanitizer, menghindari kerumunan. Sedangkan produktif artinya bekerja dan menjadi manusia yang produktif dengan menghasilkan produk dan atau jasa yang berguna bagi masyarakat. Dalam hal ini, sehat dan produktif artinya adalah kesehatan terjaga, sementara pelayanan tetap wajib dilakukan.
Sehat dan produktif adalah sama pentingnya dan saling berkaitan. Sehat adalah modal utama. Tanpa kesehatan, akan sulit mencapai produktifitas. Semboyan Mens Sana In Corpore Sano yang artinya dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat adalah tepat untuk menggambarkan pentingnya kesehatan. Produktifitas juga penting. Seseorang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Tanpa produktifitas, akan timbul berbagai masalah yaitu dari sisi perekonomian, kesejahteraan, dan berpotensi mengganggu keseimbangan di dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam pelaksanaannya, ada beberapa kesulitan yang dialami masyarakat. Dari sisi kesehatan yaitu pemenuhan protokol kesehatan, penggunaan masker, hand sanitizer, bagi sebagian anggota masyarakat khususnya yang berlatar ekonomi rendah adalah cukup memberatkan. Hal ini dirasakan oleh masyarakat Desa Nitneo yang memiliki tingkat perekonomian rendah, dengan mata pencaharian sebagian besar masyarakat adalah petani, nelayan, peternak, dan sebagian kecil adalah pegawai. Sehingga bantuan pelatihan pembuatan bahan-bahan kesehatan menjadi penting dari sisi penghematan ekonomi keluarga. Sedangkan dari sisi produktifitas, tuntutan pelayanan publik yang tetap harus dilakukan di situasi pandemi saat ini, membuat pelayanan pekerjaan tidak dapat lagi dilakukan secara manual, namun harus dilakukan secara komputerisasi dan elektronik, untuk dapat mengatasi kendala ruang dan waktu. yang dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja. Dukungan fasilitas komputer dan keterampilan SDM adalah 2 (dua) unsur penting yang dibutuhkan. Bagi instansi Desa Nitneo, fasilitas komputer sudah tersedia, namun keterampilan SDM pengolah data, baik data operasional maupun data keuangan, masih perlu ditingkatkan. Pelatihan pengoperasian komputer dan pelatihan pengolahan data keuangan, dibutuhkan oleh aparat Desa Nitneo, untuk mengoptimalkan ketersediaan fasilitas komputer yang dimiliki, guna ketercapaian hasil kerja yang lebih baik.
Hal inilah yang menjadi dasar dari para Dosen Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) Kupang untuk melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Tim Dosen UPBJJ-UT Kupang melakukan kegiatan PkM dengan judul ”Penguatan Kapasitas Masyarakat Desa dalam Masa Pandemi Covid 19 di Desa Nitneo Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur”. Ini adalah kegiatan PkM tahun ke-2 yang dilakukan pada lokasi yang sama, setelah sebelumnya di tahun 2020 juga melakukan PkM dengan aspek yang berbeda. PkM sendiri adalah salah satu dari 3 (tiga) tugas dan peran perguruan tinggi yang disebut Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, serta Pengabdian kepada Masyarakat. PkM merupakan sumbangsih dan wujud peran serta perguruan tinggi untuk bersama-sama membantu dan memberikan solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat sekitar, melalui kompetensi yang dimiliki para dosennya. Tim Dosen yang bertugas dalam kegitan PkM Dosen di Desa Nitneo ini berjumlah 5 (lima) orang yang terdiri dari Dosen Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik (FHISIP), dan Fakultas Sains dan teknik (FST).
Kegiatan PkM Dosen UPBJJ-UT Kupang di Desa Nitneo dilaksanakan pada hari Selasa, 14 September 2021 bertempat di Aula Kantor Desa Nitneo. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD), Sekretaris BPD, Ibu-Ibu PKK, Kader Posyandu, dan Bidan Desa. Jumlah keseluruhan yang hadir adalah sebanyak 20 orang, terdiri dari Aparat Desa sebanyak 14 orang dan Tim UPBJJ-UT Kupang sebanyak 6 orang. Jumlah peserta yang hadir terbatas ini terkait dengan Protokol kesehatan yaitu menghindari kerumunan. Pada kegiatan ini, Tim PkM UPBJJ melakukan 2 (dua) buah kegiatan yaitu pelatihan pembuatan hand sanitizer dan pelatihan pemanfaatan komputer untuk operasional dan pengolahan data keuangan desa. Kegiatan pelatihan hand sanitizer diikuti oleh Ibu-Ibu PKK, Kader Posyandu, dan Bidan Desa, sementara kegiatan pelatihan komputer diikuti oleh Aparat Desa Nitneo.
Kegiatan pelatihan ini diikuti dengan baik oleh masyarakat Desa Nitneo. Bagi Ibu-Ibu PKK, kegiatan pembuatan hand sanitizer ini penting dan bermanfaat karena dapat menghemat dari sisi pengeluaran keluarga. Harga hand sanitizer jika dibeli di toko atau apotik cukup mahal, khususnya bagi masyarakat Desa Nitneo yang memiliki tingkat perekonomian rendah ini. Para peserta mengikuti kegiatan pelatihan ini dengan semangat dan antusias tinggi. Sebelum mengakhiri kegiatan, aparat desa dan masyarakat desa menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Tim PkM UPBJJ-UT Kupang. Masyarakat berpesan dan berharap agar kegiatan seperti ini dapat dilakukan lagi di masa mendatang, karena masih banyak masyarakat desa yang membutuhkannya. Tim PkM Dosen UPBJJ-UT Kupang juga menyampaikan terima kasih atas partisipasi masyarakat, dan menyatakan UT siap membantu masyarakat yang membutuhkan. Tim PkM berpesan agar peserta pelatihan dapat memanfaatkan secara optimal kegiatan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya, serta dapat berbagi dan menularkannya kepada aparat dan masyarakat desa yang membutuhkan.
ALAMAT KANTOR
Jl. Pulau Indah No. 6 Oesapa Barat, Kupang 85228
Telp. 0380 - 833038
Fax. 0380 - 8553813
ut-kupang@ecampus.ut.ac.id